Pages

Minggu, 20 April 2014

"EKSPRESI PENUH WARNA"






Saat itu aku duduk termenung di kelas mendengarkan lantunan lagu yang dinyanyikan salah satu teman kelas-ku. Dari hal tersebut aku berusaha menikmati dan merasakan emosi yang ingin disampaikan lagu tersebut dan aku tuangkan dalam sebuah goresan cat air dengan penuh warna. Aku bukan seorang seniman dan bukan pula seorang pelukis handal. Namun aku diminta untuk melakukannya dengan imajinasi yang terlintas dalam pikiranku. Setelah mengikuti lantunan lagu yang dinyanyikan, aku diminta untuk melanjutkan goresan yang telah aku buat sebelumnya. Selama 2 jam kedepan aku bergelut bersama, air, cat air, kuas, pallet, dan sebuah kertas lukis.
Pikiranku penuh tanda tanya akan apa yang aku buat nantinya? Aku berpikir keras, hingga akhirnya aku menemukan sebuah gambaran akan apa yang akan aku lukis nantinya lewat goresan yang akubuat seperti sebuah binatang “Trenggiling”. Mengawali sebuah goresan yang mengarah akan imajinasiku begitu berat rasanya karena aku sangat takut untuk salah. Namun, saat aku mulai membentuk wajahnya yang begitu jelas terlihat persis/bisa dibilang mirip aku mulai percaya diri dan perasaan keraguan dan takutku mencair begitu saja. Aku mulai berani dalam menuangkan warna yang tajam dan kontras, walaupun aku kurang paham dengan campuran cat air dengan air yang harus diperhatikan. Dari pengalaman selama beberapa menit mengajarkan saya akan semakin banyak kita menggunakan air dalam mencampur cat air, maka warna yang dihasilkan pun akan semakin pudar dan bila ditumpuk dengan warna yang lainnya menimbulakan perpaduan warna yang cukup menarik. Begitu sebaliknya jika kita semakin sedikit menggunakan air dalam mencampur cat air, maka warna yang dihasilkan akan sangat pekat dan bila dipadukan dengan yang lainnya tidak akan menimbilkan warna baru. Maka dari itu, hanya dengan memperhatikan penggunaan air kita akan mendapatkan warna yang kita inginkan dari cat air.
Dalam melukis imajinasi yang akan ku buat, aku mulai menyadari bahwa pengalaman-ku yang minim dalam menggunakan bahan dan alat yang ku gunakan tidak bisa mengimbangi keinginanku secara maksimal yang sudah terbayangkan dalam benakku. Aku sadar bahwa melukis itu membutuhkan keterampilan, ketepatan dalam mencampur warna, ketelitian, kesabaran dan pantang menyerah dalam menyelesaikan sebuah lukisan. Ketika lukisan-ku  penuh goresan dengan berbagai warna yang menunjukan ekspresi-ku dalam melukis dan kini kertas lukis yang kugunakan penuh dengan warna aku merasa lega dan plong rasanya bahwa ternyata aku bisa melukis juga. Oleh karena itu, aku tidak lagi menjadi seorang yang takut/pengecut dalam menuangkan ekspresiku dalam sebuah lukisan walaupun orang menganggap lukisanku jelek namun itu sangat berharga bagiku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar