Pages

Minggu, 15 Juni 2014

PENDIDIKAN SEBAGAI ALAT BUKAN SEBAGAI TUJUAN






Pendidikan seni rupa merupakan salah suatu sarana untuk meningkatkan dan mengembangkan keterampilan dan kreativitas peserta didik. Selain itu, seni rupa dapat pula berfungsi sebagai sarana penyaluran pengungkapan perasaan yang dihadapi peserta didik, sedih, senang, canda, marah, tawa, dan tangis serta takjub akan suatu hal tertentu. Melalui pendidikan seni rupa, peserta didik diajak untuk bebas berkreasi dan berekspresi sesuai dengan imajenasi mereka masing-masing. Pendidikan seni rupa merupakan pendidikan yang berfungsi sebagai alat, bukan sebagai tujuan. Artinya bahwa pendidikan seni rupa tidak semata mata menjadi tujuan pendidikan seni untuk membina seseorang menjadi seniman, melainkan digunakan sebagai alat untuk mencapai kualitas diri yang lebih baik seperti pendewasaan diri, pematangan kemampuan, pematangan keterampilan maupun dalam hal kesiapan. Ini dibuktikan pada saat berkegiatan seni rupa yang dilakukan dalam pendidikan seni bisa membantu siswa untuk mengembangkan kemampuan cipta, rasa dan karsa seseorang. Selain itu pula, dapat mengembangkan keterampilan berfikir inovatif, berfikir kreatif, dan berfikir kritis. Untuk mencapai hal tersebut diperlukan beberapa aspek yang harus diperhatikan yaitu kesungguhan, kepekaan, daya produksi, kesadaran berkelompok, dan daya cipta.

Adapun tujuan yang hendak dicapai yaitu:

           1.      Pendewasaan diri
Pendidikan dikatakan bertujuan untuk pendewasaan diri, sebab dengan pendidikan peserta didik belajar untuk mendewasakan pikiran sekaligus diri mereka untuk menghadapi tuntutan masa yang akan datang. Bukan dewasa secara fisik, melainkan dewasa dalam pola pikir, sikap dan mental.
           2.      Pematangan kemampuan
Melalui pendidikan seni peserta didik akan melalui proses pematangan kemampuan, kemapuan yang matang akan mengarahkan peserta didik untuk bisa berpikir lebih kreatif dan inovatif serta teguh akan pendirian.
           3.      Pematangan keterampilan
Peserta didik yang sudah matang dalam ketrampilan akan menjadikan anak tersebut yakin akan kemapuan dirinya atau bisa disebut dengan percaya diri.
           4.      Pematangan kesiapan
Jika peserta didik sudah matang akan keterampilanya dan percaya diri yakin akan kemampuannya. Secara tidak langsung peserta didik tersebut bisa dikatakan siap untuk menghadapi dan memecahkan masalah didepannya. Untuk mematangkan hal tersebut diperlukan sebuah pendidikan yang baik bagi peserta didik.


           Dengan semakin pesatnya perkembangan zaman di era globalisasi, kini pendidikan menjadi sangatlah pentig bagi seluruh elemen masyarakat. Dengan memilki pendidikan yang tinggi dan ilmu pengetahuan yang luas, maka ia akan semakin siap untuk menghadapi kemajuan yang ada, namun apabila pendidikan yang diperoleh sangat minim, maka kesiapan yang mereka miliki pun akan sangatlah rendah. Memang tidak semudah membalikakan telapak tangan untuk mencapai tujun yang ingin dicapai, namun tujuan tersebut dapat tercapai dengan mudah bila melaksanakan proses pembelajaran yang kreatif, inovatif, interaktif, inspiratif,dan kompetitif dengan suasan yang kondusif. Oleh karena itu, pendidikan seni rupa bukanlah sebagai tujuan, melainkan sebagai suatu alat untuk mencapai sebuah tujuan, sehingga melalui pendidikan seni rupa ini akan dapat mengembangkan kemampuan cipta, rasa, dan karsa anak serta keterampilan berfikir inovatif, kreatif, dan berfikir kritis pada anak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar